Senin, 12 Mei 2014

Perkembangan Waterpark Waterboom

waterpark
Water-park
Water Park (atau Waterpark), adalah satu bentuk wahana rekreasi berbasis air dengan memanfaatkan pola aplikasi Engineered Water Pleasure. Secara leksikal, waterpark dapat dimaknai sebagai “sebuah taman rekreasi air atau sebuah taman hiburan yang memiliki area bermain air, seperti seluncuran air (water slide), bantalan air (splash pad), spraygrounds (area main air sembur), kolam arus / sungai malas (Lazy River), atau mandi rekreasi lainnya, berenang, dan lingkungan barefooting. Saat ini bahkan dilengkapi dengan beberapa jenis lingkungan surfing atau bodyboarding buatan seperti kolam gelombang / kolam ombak (Wave Pool) atau Flowrider (wikipedia.org). 

Sementara menurut MacMillan Dictionary: “a park with water slides, swimming pools and rides with flowing water”. Dengan terjemahan bebasnya yakni sebuah taman dengan seluncuran air, kolam renang dan wahana dengan air yang mengalir). 

Sejak pertama kali dibangun dan diperkenalkan oleh “Bapak Waterpark“: George Millay - Pendiri Sea World (1970) dan Wet ‘n Wild Waterpark (1977) di Orlando, USA - sebuah Water Park dewasa ini telah menjadi salah satu wahana rekreasi favorit masyarakat dunia, tak terkecuali di Indonesia. Dalam waktu sepuluh tahun terakhir, tren Water Park di Indonesia (biasa dikenal dengan sebutan ‘waterboom’) mengalami booming di berbagai daerah. Setiap tahun setidaknya dibangun 30 waterpark (dalam berbagai klasifikasi). Sehingga saat ini nyaris setiap kota kabupaten di Indonesia terdapat sebuah waterpark yang representatif. Ini belum termasuk waterpark dalam skala lebih kecil dan mengesampingkan densitas waterpark yang tinggi di wilayah Jabodetabek. Maka, kini waterpark telah menjadi obyek rekreasi yang memiliki tingkat kompetisi usaha cukup tinggi dan ketat. Jumlah waterpark dengan konsep konvensional telah cukup banyak, meskipun pasarnya masih tersedia.

Konsep baku (pakem) waterpark, sebagai wahana rekreasi keluarga seyogyanya menyediakan beberapa pilihan wahana bagi segala usia. Misalnya wahana Tot’s Pool (Kolam Balita) bagi balita, Kid’s Pool (Kolam Anak) untuk anak-anak, Family Pool untuk keluarga dan beberapa extreme slides untuk remaja dan dewasa. Dan yang tak kalah penting adalah standard keamanan (safety) yang berlaku sebagaimana
persyaratan dari International Association of Amusement Parks and Attractions (IAAPA).

Lalu apakah perbedaan antara kosakata: Water Park, Waterpark dan Waterboom (atau Water Boom). Berikut penjelasan sederhananya yang didapat dari analisa gramatis yakni 
waterpark boom
water-park tube
  1. Water Park : taman air; seperti sudah dijelaskan sebelumnya, memiliki makna universal dan dapat diterjemahkan oleh instrumen penterjemah (karena terpisah: 2 kata).
  2. Waterpark : sama halnya dengan kata Water Park, namun lebih difungsikan sebagai kata pelengkap pada nama suatu unit atau badan usaha (perusahaan) yang berkaitan atau memang mengoperasikan suatu arena wisata air tersebut (water park); contoh: Sunshine Bay Waterpark tidak dituliskan Sunshine Bay Water Park (boleh jadi salah satu upaya efisiensi ruang), dan boleh jadi beberapa instrumen penterjemah belum dapat menterjemahkan / sulih-bahasa kosakata yang disatukan tersebut (kata: water & kata: park). Namun kesimpulannya, baik Water Park maupun Waterpark tetap memiliki kesamaan arti-makna, hanya pada keperluan penggunaannya saja.
  3. Water Boom : bisa disatukan penjelasannya dengan Waterboom, yakni (umumnya) dipakai dikalangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia sebelum era tren pengadaan wisata jenis "taman bermain air" tersebut. Kata Boom disini menyebutkan salah satu instrumen yang dipergunakan dalam bermain air di wahana waterpark, yang tak lain merupakan Ban Pelampung (Boom). Karena pada sebuah wahana penyedia waterpark, ban pelampung merupakan instrumen yang 'wajib ada'. Sehingga penggunaan kata water boom kuranglah tepat jika ditujukan kepada suatu wahana permainan air - faktanya, tidak hanya ban pelampung yang dipergunakan untuk menikmati atraksi/permainan air yang ada, tapi beragam jenisnya seperti: sliding pad (bantalan seluncuran), tanpa instrumen sama sekali (body attractions), dan sebagainya.
Oleh karenanya seiring dengan perkembangan pemahaman, sosialisasi penggunaan kata yang tepat telah diadakan oleh masyarakat dunia internasional, maka penggunaan kata "waterboom" sudah ditinggalkan. Sementara, adapula salah satu penyedia waterpark terbesar di Indonesia juga 'hampir' memakai kata waterboom (mungkin pada awalnya penentuan nama brand), namun tampaknya pihak penyelenggara paten negara tidak memperkenankannya, dikarenakan kata waterboom (atau water boom) adalah kata yang generik.

0 komentar:

Posting Komentar